A. Pengertian
Motiv
Motif
adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. Misalnya, apabila
seseorang merasa lapar, itu berarti kita membutuhkan atau menginginkan makanan.
Motif menunjuk hubungan sistematik antara suatu respon dengan keadaan dorongan
tertentu. Apabila dorongan dasar itu bersifat bawaan, maka motif itu hasil
proses belajar.
Motiv
berasal dari latin movere yang
berarti bergerak atau to move, karena motiv itu diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan
driving force. Motiv sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri,
tetapi saling kait mengait dengan factor-faktor lain. Motivasi merupakan
keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah
tujuan. Motivasi itu mempunyai tiga aspek, yaitu: keadaan terdorong dalam diri
organisme yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan, perilaku yang timbul dan terarah
karena keadaan dan ingatan, goal atau tujuan yang dituju oleh prilaku tersebut.
Motiv
timbul karena adanya kebutuhan, misalnya saja keinginan untuk mendapatkan
makanan atau minuman, timbul karena factor internal, yaitu disebut kebutuhan fisiologis. Disamping
itu kebutuhan untuk mendapat kan restu adalah stimulus eksternal, yaitu keadaan
sosial.
B. Teori-teori
Motiv
Mengenai
motiv, ada beberapa teori yang diajukan yang member gambaran tentang seberapa
jauh perana dari stimulus eksternal dan internal. Teori-teori tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Teori
insting (instinct theory)
b. Teori
dorongan (drive theory)
c. Teori
insentif (insentive theory)
d. Teori
atribusi
e. Teori
kognitif
C. Jenis-jenis
Motiv
Dalam
masalah motiv, terdapat adanya bermacam-macam motiv. Berikut adalah jenis-jenis
motiv:
a.
Motif
Biogenetis (Motif Fisiologis), yaitu Motif-motif
yang berasal dari kebutuhan organism demi kelanjutan kehidupannya secara
biologis. Motif ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan
kebudayaan tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif ini adalah
hasil asli dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya. Umumnya berakar
pada keadaan jasmani, misal dorongan untuk makan, dorongan untuk minum,
dorongan seksual, dorongan untuk mendapatkan udara segar. Dorongan itu
berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya sebagai
makhluk hidup. Motif ini sering disebut juga sebagai motif dasar (basic
motives) atau motif primer (primary motives), karena motif atau dorongan ini
berkaitan erat dengan pertahanan eksistensi kehidupan.
b.
Motif
Sosiogenetis, Motif yang dipelajari orang dan
berasal dari lingkungannya. Motif ini tidak berkembang dengan sendirinya tetapi
berdasarkan interaksi social dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang.
c.
Motif
Teogenesis, Motif yang berasal dari interaksi manusia dengan
Tuhan, seperti nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya berusaha
merealisasi norma-norma agama tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar