Senin, 30 April 2012

Teori Belajar Kognitif dan Konstruktiv



1.        Teori Belajar Kognitif
Teori Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikolog perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental.
Menurut teori ini, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Menurut teori ini proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara klop dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.
Prinsip kognitif banyak dipakai di dunia pendidikan, khususnya terlihat pada perancangan suatu sistem instruksional, prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a.       Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu
b.      Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks
c.       Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada dengan hanya menghafal tanpa pengertian penyajian
2.        Teori Belajar Konstruktivisme
Menurut Von Glaserfeld, Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri. Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada melainkan merupakan hasil dari kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk pengetahuan tersebut. Pengetahuan tidak bisa ditransfer begitu saja, melainkan harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Pengetahuan juga bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan suatu proses yang berkembang terus-menerus. Dalam proses itu keaktivan seseorang sangat menentukan dalam mengembangkan pengetahuannya.

Motivasi dan Emosi


a.         Pengertain Motivasi
Motivasi adalah kekuatan, tenaga, atau keadaan individu yang komplek yang ada dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Kompleksitas motivasi telah mengarahkan pada pengembangan sejumlah konsep tentang motivasi. Meskipun berbeda-beda penekanannya, semua pendekatan tersebut sama-sama berusaha mencari penjelasan tentang energi yang membuat orang bertindak ke arah tertentu.

b.        Siklus Motivasional
Motivasi memiliki tiga aspek, yaitu: 1) keadaan yang mendorong yang ada dalam diri individu yang muncul karena adanya kebutuhan tubuh, stimulus lingkungan, atau kejadian mental seperti berfikir dan ingatan, 2) tingkah laku, yang dibangkitkan dan diarahkan oleh keadaan tadi, 3) tujuan, yang menjadi arah dari tingkah laku. Berikut adalah siklus motivasional:
a.       Yang pertama, keadaan yang mendorong yang disebut dengan drive. Istilah drive sering digunakan pada saat keadaan motif memiliki dasar biologis dan fisiologis. Drive bisa muncul pada saat organisme kekurangan sesuatu atau menginginkan sesuatu, drive juga muncul dikarenakan adanya stimulus dari luar.
b.      Yang kedua, tingkah laku yang ditimbulkan karena adanya drive. Misalnya rasa lapar yang mendorong hewan untuk mencari makanan. Bila tingkah laku tersebut berhasil maka baik kebutuhan atau drive akan berkurang.
c.       Terakhir, tingkah laku organisme diarahkan pada tahap ketiga dari siklus motivasional, yaitu tercapainya tujuan.

Sebagai contoh dari sklus tersebut adalah misalnya, pada rasa haus, kekurangan air dalam tubuh akan menimbulkan need (kebutuhan) dan dorogan (tahap 1),yang memunculkan tingkah laku mencari air minum (tahap 2), yang menjadi tujuan adalah minum meredahkan kebutuhan air dalam  tubuh sehingga rasa haus terpuaskan (tahap 3) dan siklus motivasional akan berhenti.  
c.         Sumber motivasi
Sumber motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a.       Intrinsik (berasaldari dalam rubuh)
Suatu perilaku dikategorikan didasari motivasi intrinsik bila alasan dari perilaku tersebut berhubungan langsung dengan fungsi perilaku tadi, contohnya: makan karena perut terasa lapar.
b.      Ekstrinsik (berasal dari luar tubuh)
Suatu peirlaku didasari motivasi ekstrinsik bila alasan dari perilaku tersebut tidak berhubungan langsung dengan fungsi perilaku tadi, misalnya: makan karena menghargai tawaran dari tuan rumah, padahal perut tidak terasa lapar.

d.        Penggolongan macam-macam Motivasi
a.       Motivasi primer atau motivasi dasar
Motivasi ini bersifat instinktif dan tidak dipelajari. Sering disebut dengan drive. Motivasi yang tergolong drive adalah sebagai berikut:
1.      Dorongan fisiologis, sumbernya adalah kebutuhan organis, misalnya: haus, lapar, istirahat dan lain-lain.
2.      Dorongan umum, motif ini berhubungan dengan lingkungan, misalnya motif darurat, contohnya ketika seseorang sedang belajar, tiba-tiba mendengar orang berteriak minta tolong, maka orang tersebut langsung bangkit menuju sumber suara tersebut.
b.      Motivasi sekunder
Motif ini berkembang dalam diri individu karena pengalaman yang dipelajari, contoh:
1.      Rasa takut yang dipelajari
2.      Motif sosial
3.      Motif objektif
4.      Maksud dan aspirasi
5.      Motif berprestasi

Dorongan Dan Motiv Dasar Dalam Psikologi


A.      Pengertian Motiv
Motif adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. Misalnya, apabila seseorang merasa lapar, itu berarti kita membutuhkan atau menginginkan makanan. Motif menunjuk hubungan sistematik antara suatu respon dengan keadaan dorongan tertentu. Apabila dorongan dasar itu bersifat bawaan, maka motif itu hasil proses belajar.
Motiv berasal dari latin movere yang berarti bergerak atau to move, karena motiv itu diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force. Motiv sebagai pendorong pada umumnya tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan factor-faktor lain. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Motivasi itu mempunyai tiga aspek, yaitu: keadaan terdorong dalam diri organisme yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan, perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan dan ingatan, goal atau tujuan yang dituju oleh prilaku tersebut.
Motiv timbul karena adanya kebutuhan, misalnya saja keinginan untuk mendapatkan makanan atau minuman, timbul karena factor internal,  yaitu disebut kebutuhan fisiologis. Disamping itu kebutuhan untuk mendapat kan restu adalah stimulus eksternal, yaitu keadaan sosial.
B.       Teori-teori Motiv
Mengenai motiv, ada beberapa teori yang diajukan yang member gambaran tentang seberapa jauh perana dari stimulus eksternal dan internal. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Teori insting (instinct theory)
b.      Teori dorongan (drive theory)
c.       Teori insentif (insentive theory)
d.      Teori atribusi
e.       Teori kognitif
C.       Jenis-jenis Motiv
Dalam masalah motiv, terdapat adanya bermacam-macam motiv. Berikut adalah jenis-jenis motiv:
a.      Motif Biogenetis (Motif Fisiologis), yaitu Motif-motif yang berasal dari kebutuhan organism demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan tempat manusia itu kebetulan berada dan berkembang. Motif ini adalah hasil asli dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya. Umumnya berakar pada keadaan jasmani, misal dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan seksual, dorongan untuk mendapatkan udara segar. Dorongan itu berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya sebagai makhluk hidup. Motif ini sering disebut juga sebagai motif dasar (basic motives) atau motif primer (primary motives), karena motif atau dorongan ini berkaitan erat dengan pertahanan eksistensi kehidupan.
b.      Motif Sosiogenetis, Motif yang dipelajari orang dan berasal dari lingkungannya. Motif ini tidak berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi social dengan orang-orang atau hasil kebudayaan orang.
c.       Motif Teogenesis, Motif yang berasal dari interaksi manusia dengan Tuhan, seperti nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya berusaha merealisasi norma-norma agama tertentu.

Sabtu, 14 April 2012

Arfa Fadhil Sparkyu: Manusia dengan Penderitaannya dan Harapannya

Arfa Fadhil Sparkyu: Manusia dengan Penderitaannya dan Harapannya: Penderitaan berasal dari kata deritaI . Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita ar...

Aku Sayang Kalian

ibu......
aku melihat air matamu terjatuh
sungguh aku tak kuasa melihat itu terjadi..
aku tak ingin melihatmu menangis ibuu
aku selalu ingin melihatmu tersenyum ibu..
aku tak ingin kamu menangis karena aku...
aku ingin membuatmu tersenyum ibu..
tapi aku tak tahu apa yang akan ku perbuat
untuk membuatmu tersenyum ibu,,
maaf kan aku ibu...
aku sayang ibu..
kau melahirkan aku, mengandungku selama 9 bulan..
kau selalu menjagaku..
mengharap kehadiranku...
bersama ayah kau...besarkan aku...
bersama ayah, kau tuntun aku...
kau bangunkan aku
saat aku jatuh
kau usap air mataku
saat aku menangis....

Jumat, 13 April 2012

Manusia dengan Penderitaannya dan Harapannya


Penderitaan berasal dari kata deritaI. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan atau bisa berbentuk penderitaan lahir dan batin. Yang termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain. Penderitan termasuk realiitas dunia dan manusia. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "resiko" hidup. Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami ileh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Hal itu misalnya dalam surat AlQur'an Al Insyiqoq:6 dinyatakan "manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan". Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Karya shakesspeare pun banyak mengungkapkan penderitaan batin yang di alami para pelakunya. Dalam drama Romeo and Juliet, shakespeare ingin mengomunikasikan penderitaan batin dua remaja yang sedang dilanda cinta. Kedua orang tuanya saling bermusuhan, sehingga tak mungkin bagi mereka untuk melangsungkan cintanya sampai jenjang perkawinan. Betapa terharu dan pilu hati pembaca atau penonton film menyaksikan ketragisan kedua remaja itu yang berakhir dengan kematian. Disini kita dihadapkan pada pihak-pihak yang dicekam oleh harga diri yang palsu atau lebih tepat kesombongan orang tua.
Dalam riwayat Nabi Muhammad SAW, di ceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan kemudian yatim piatu, yang dibesarkan kakeknya kemudian pamannya. Beliau mengembala kambing, bekerja pada orang dan sebagainya. Bahkan sebagian hidupnya mengalami penderitaan yang luar biasa.

Penderitaan dan sebab-sebabnya
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan manusia dapat diperincikan sebagai berikut, a) Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. b) Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan.

Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

Kekalutan mental
Penderitaan batin dalam istilah psikologi di kenal dalam istilah kekalutan mental. Lebih sederhana lagi kekalutan mental dapat dikatakan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi persoalan yang harus di atasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara tidak wajar. Penderitaan maupun siksaan yang di alami seseorang memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar neraka dalam hidupnya.
Berikut adalah sebab-sebab kekalutan mental yang di alami seseorang:
Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesahatan mental yang disebabkan oleh kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fumgsi atau gangguan struktur dari satu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental. Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (patalogi = ilmu penyakit).
Secara saderhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat persoalan hidup yang harus dijalaninya, sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Sabtu, 07 April 2012

Perjalanan Panjang, 04 Aprilku..........!!!

tanggal 04 april 1993 silam, tepatnya 19 tahun silam...
aku dan ibuku harus berjuang.......
ibuku menjerit dan semakin menjerit..
dan aku mendesak untuk berlari 
dari tempat hangat dalam pelukan ibuku...
aku ingin segera melihat duniamu ibu..
aku ingin melihat ayah dan ibu tersenyum melihat hadirku.....
dan akhirnya tangisan itu memecahkan keheningan malam itu..
saat adzan isya' mulai berkumandang
ikut menyambut kehadiranku...
kala itu ibu dan ayah tersenyum...
melihat bayi mungil nan lucu
telah terlepas dari dekapan sang bunda
meninggalkan lam barzah...
dan kembali ke fitrah manusia 
didalam dunia yang elok dipandang
Subhanallah........

Jumat, 06 April 2012

Aku dan Dirimu

     Aku tetap tertunduk dalam tangisan itu, namun aku sama sekali tak sanggup mengatakan itu semua kepadanya, kalau aku benar-benar menyayanginya. Di musholah itu, terakhir kali aku menatap wajahnya. Aku masih saja menangis,karena tak kuasa aku berpisah dengannya.
      jujur sejujur jujurnya aku ingin sekali mengatakan "aku menyayangimu" namun tak tahu kenapa rasanya lidah ini pilu, dan tak kuasa aku memandang wajah orang yang aku sayangi. aku menyayangimu... sungguh aku menyayangimu. Dan biarkan aku hidup dalam hatimu selamanya dan menemanimu dalam suka maupun dukamu sayang. Namun keesoka harinya kau akan pergi meninggalkan aku, tapi aku janij, aku akan selalu menunggu dan menantimu disini, sampai kepulanganmu itu tiba.