Jumat, 06 April 2012

Aku dan Dirimu

     Aku tetap tertunduk dalam tangisan itu, namun aku sama sekali tak sanggup mengatakan itu semua kepadanya, kalau aku benar-benar menyayanginya. Di musholah itu, terakhir kali aku menatap wajahnya. Aku masih saja menangis,karena tak kuasa aku berpisah dengannya.
      jujur sejujur jujurnya aku ingin sekali mengatakan "aku menyayangimu" namun tak tahu kenapa rasanya lidah ini pilu, dan tak kuasa aku memandang wajah orang yang aku sayangi. aku menyayangimu... sungguh aku menyayangimu. Dan biarkan aku hidup dalam hatimu selamanya dan menemanimu dalam suka maupun dukamu sayang. Namun keesoka harinya kau akan pergi meninggalkan aku, tapi aku janij, aku akan selalu menunggu dan menantimu disini, sampai kepulanganmu itu tiba.

      26 juni 2011, pagi itu aku menerima pesan darimu lewat ponselku. aku menangis, karena hari itu kau akan pergi meninggalkan aku untuk sementara. tentu aku akan sangat merindukanmu. Waktu itu aku berharap kau pergi kerumahku untuk yang terakhir kalinya namun, keberangkatan pesawat yan begitu pagi membuatmu tak menyempatkan diri untuk menemuiku dan berkata bahwa kau sungguh-sungguh menyayangiku.
Kini aku sudah tahu kalau kau juga menyayangiku, dan kini hanya kau yang ada di hatiku selamanya. aku akan selalu menunggu kepulanganmu. karena kau dan aku sekarang adalah satu.
jiwaku dan jiwamu sekarang adalah satu, dan kita saling menyayangi sehidup semati. karena kau selamanya akan ada di hatiku.

Tidak ada komentar: