Senin, 30 April 2012

Motivasi dan Emosi


a.         Pengertain Motivasi
Motivasi adalah kekuatan, tenaga, atau keadaan individu yang komplek yang ada dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Kompleksitas motivasi telah mengarahkan pada pengembangan sejumlah konsep tentang motivasi. Meskipun berbeda-beda penekanannya, semua pendekatan tersebut sama-sama berusaha mencari penjelasan tentang energi yang membuat orang bertindak ke arah tertentu.

b.        Siklus Motivasional
Motivasi memiliki tiga aspek, yaitu: 1) keadaan yang mendorong yang ada dalam diri individu yang muncul karena adanya kebutuhan tubuh, stimulus lingkungan, atau kejadian mental seperti berfikir dan ingatan, 2) tingkah laku, yang dibangkitkan dan diarahkan oleh keadaan tadi, 3) tujuan, yang menjadi arah dari tingkah laku. Berikut adalah siklus motivasional:
a.       Yang pertama, keadaan yang mendorong yang disebut dengan drive. Istilah drive sering digunakan pada saat keadaan motif memiliki dasar biologis dan fisiologis. Drive bisa muncul pada saat organisme kekurangan sesuatu atau menginginkan sesuatu, drive juga muncul dikarenakan adanya stimulus dari luar.
b.      Yang kedua, tingkah laku yang ditimbulkan karena adanya drive. Misalnya rasa lapar yang mendorong hewan untuk mencari makanan. Bila tingkah laku tersebut berhasil maka baik kebutuhan atau drive akan berkurang.
c.       Terakhir, tingkah laku organisme diarahkan pada tahap ketiga dari siklus motivasional, yaitu tercapainya tujuan.

Sebagai contoh dari sklus tersebut adalah misalnya, pada rasa haus, kekurangan air dalam tubuh akan menimbulkan need (kebutuhan) dan dorogan (tahap 1),yang memunculkan tingkah laku mencari air minum (tahap 2), yang menjadi tujuan adalah minum meredahkan kebutuhan air dalam  tubuh sehingga rasa haus terpuaskan (tahap 3) dan siklus motivasional akan berhenti.  
c.         Sumber motivasi
Sumber motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a.       Intrinsik (berasaldari dalam rubuh)
Suatu perilaku dikategorikan didasari motivasi intrinsik bila alasan dari perilaku tersebut berhubungan langsung dengan fungsi perilaku tadi, contohnya: makan karena perut terasa lapar.
b.      Ekstrinsik (berasal dari luar tubuh)
Suatu peirlaku didasari motivasi ekstrinsik bila alasan dari perilaku tersebut tidak berhubungan langsung dengan fungsi perilaku tadi, misalnya: makan karena menghargai tawaran dari tuan rumah, padahal perut tidak terasa lapar.

d.        Penggolongan macam-macam Motivasi
a.       Motivasi primer atau motivasi dasar
Motivasi ini bersifat instinktif dan tidak dipelajari. Sering disebut dengan drive. Motivasi yang tergolong drive adalah sebagai berikut:
1.      Dorongan fisiologis, sumbernya adalah kebutuhan organis, misalnya: haus, lapar, istirahat dan lain-lain.
2.      Dorongan umum, motif ini berhubungan dengan lingkungan, misalnya motif darurat, contohnya ketika seseorang sedang belajar, tiba-tiba mendengar orang berteriak minta tolong, maka orang tersebut langsung bangkit menuju sumber suara tersebut.
b.      Motivasi sekunder
Motif ini berkembang dalam diri individu karena pengalaman yang dipelajari, contoh:
1.      Rasa takut yang dipelajari
2.      Motif sosial
3.      Motif objektif
4.      Maksud dan aspirasi
5.      Motif berprestasi

e.         Pengertian Emosi
Emosi adalah perasaan-perasaan yang pada umumnya terdiri dari unsur kognitif dan fisiologis dan mempengaruhi perilaku. Emosi memiliki dampak yang sangat besar pada orang lain bila emosi tersebut di ekspresikan dengan cara dipersepsikan. Saat kita mepersepsikan respons (tingkah laku) emosional dari seseorang, maka kita pun berespons dengan cara yang sesuai, mungkin dengan ekspresi emosi dari kita. Misalnya, ada kawan kita yang sedang bahagia karena mendapatkan hadiah maka kitapun bahagia atau malah merasa iri.
f.         Ekspresi Emosi
Secara umum ditemukan bahwa ekspresi emosi dasar melalui wajah sifatnya universal. Mengapa? Salah satu hipotesis yang berusaha menjelaskan hal ini adalah facial affect-program: kita lahir sudah terprogram untuk mengaktifkan otot-otot tertentu pada wajah ketika mengalami emosi tertentu pula. à emosi bahagia secara universal ditunjukkan dengan gerakan zigomatik mayor, otot yang menaikkan sudut mulut sehingga kita tersenyum.
Ekspresi wajah selain mencerminkan emosi yang sedang dialami, juga dapat membantu dalam membentuk emosi à “tersenyumlah maka engkau akan bahagia”. Ini disebut sebagai facial-feedback hypothesis

g.        Fungsi emosi
1.      Mempersiapkan tindakan: emosi bertindak sebagai penghubung antara peristiwa eksternal dengan respon yang dibuat individu.
2.      Membentuk perilaku di masa yad: emosi yang timbul membantu proses belajar terhadap informasi sehingga membantu kita memberikan respon yang tepat.
3.      Membantu regulasi interaksi sosial: emosi yang ditunjukkan seseorang baik melalui perilaku verbal maupun nonverbal merupakan sinyal yang memungkinkan orang lain memahami apa yang dialami seseorang tersebut. Pemahaman yang baik akan meningkatkan interaksi sosial yang dan layak efektif

h.        Teori-teori emosi
1.      Teori James-Lange
emosi merupakan akibat dari perubahan fisiologis yang menghasilkan sensasi spesifik. Sensasi ini diinterpretasi oleh otak sebagai suatu jenis emosi tertentu à saya sedih karena menangis

2.      Teori Cannon-bard
Perubahan fisiologis merupakan akibat dari pengalaman emosi yang dialami à saya menangis karena sedih

3.      Teori Schachter-Singer
Emosi merupakan label terhadap perubahan fisiologis yang kita alami dan ini dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Contoh: jantung berdebar ketika ujian à cemas dan takut; sedang ketika bertemu dengan gadis cantikà jatuh cinta

4.      Perspektif Kontemporer
bahwa pola-pola reaksi biologis tertentu berhubungan dengan emosi individu.
Contoh peneliti telah menemukan bahwa emosi tertentu mengaktivasi bagian otak yang tertentu pula à emosi bahagia berhubungan dengan turunnya aktivitas cerebral korteks pada bagian tertentu, sedih berhubungan dengan peningkatan aktivitas korteks.


Tidak ada komentar: