Jumat, 04 November 2016

Kamu; Masa Lalu yang Tak Pernah Berada pada Titik Long Term Memoryku..


Aku tahu..
Aku mengerti
Ini semua baru permulaan
Permulaan untuk scenario yang lebih indah.
Yang diberikan Tuhan, untukku..
Aku tahu dan aku mengerti..
Seiring berjalannya waktu,
Semua yang terjadi akan terasa biasa saja..
Sama seperti saat aku melupakan Mas Rendi yang lembut..
Sama seperti saat aku melupakan Mas Sony yang selalu bersikap sabar atas sikapku..
Sama seperti saat aku melupakan Mas Irwan yang selalu mengalah untukku..
Sama seperti saat aku melupakan Ochid yang belum sempat mengatakan perasaannya padaku..
Sama seperti saat aku melupakan Mas zaini yang selalu mengajarkanku untuk tak bersikap cuek..
Sama seperti saat aku melupakan mereka yang pernah berlabuh pada hatiku…
Aku akan melupakanmu juga..
Sama seperti mereka.
Aku sudah menghapus semua kenangan tentang kita
Kenangan yang dulunya melekat indah pada hatiku..
Aku sudah melupakan janji-janjimu..
Janji yang dulunya seakan tak pernah kamu ingkari..
Janji yang pernah kamu ucapkan dulu..
Yang pada akhirnya kamu sendiri yang melupakannya..
Aku memutuskan mundur untuk semua ini..
Aku lelah..
Aku sakit..
Aku hanya akan diam untuk apa yang sudah kamu lakukan terhadapku dan hatiku..
Aku hanya akan melihat bahwa Tuhan lah yang akan menghadirkan karma bagi orang yang menyakiti..
Semoga anda tidak menyesal dengan pilihanmu, Tuan..
Aku tahu..
Dan aku mengerti..
Yang seharusnya bahagia denganku saat ini adalah masa depan..
Dan masa lalu bersamamu hanya sebuah mimpi bagiku..
Sebuah mimpi yang seharusnya hanya tertanam pada short term memory-ku
Iya.. kamu tidak akan pernah berada pada titik Long Term memory-ku..
Begitupun dengan kenangan itu..
Tetaplah disana..
Aku akan melanjutkan perjalananku..
Jangan kembali..
Tetaplah pada pilihanmu..
Dan bahagiakan pilihanmu..
Semoga karma tetap mengiring dalam setiap hidup dan langkahmu..
Atas semua sakit yang kamu timbulkan pada hidup dan hatiku..
Dan seiring waktu berjalan..
Akan benar-benar terasa asing ketika mendengar nama mu..
Dan saat itulah.. semoga penyesalan tetap mengiring di setiap langkahmu..

Menunggu..
Aku tak sebodoh itu..

Tidak ada komentar: